Di alam sana, Amenk mungkin sedang bermain musik bising bersama Andry Moch, teman se-band-nya di A Stone A. Menurut Ucok Homicide aka Morgue Vanguard mereka berdua ”karya rupa-nya bersaudara”.
November 2011 saya datang ke pameran yang digelar di Galeri Soemarja, FSRD ITB, tiga tahun setelah Andry meninggal. Amenk jadi pemandu gelaran bernama “Not Fade Away (Andry Moch: The Late Work)” itu.
Selain temani saya amati lukisan dan instalasi, Amenk juga ceritakan bahwa Andry pernah mondok di sebuah islamic boarding school di Garut, Jawa Barat. Bertahun kemudian Amenk juga mengaku punya pengalaman yang mirip.
Via akun media sosialnya dia pernah berbagi foto diri berkopiah saat mondok di Daarut Tauhid. Dia dan masa lalunya keliatan damai-damai saja.
Di tahun yang sama, empat bulan sebelum itu, Amenk memajang karyanya dalam sebuah pameran tunggal. Saya tidak di sana, melainkan di pameran lain enam tahun setelahnya.
Tahun 2017, Amenk berpameran lagi. Dalam sebuah sudut ruangan, saya mengamati berbagai instalasi bercoretan tinta cina.
Di Selasar Sunaryo Art Space tahun 2017, Amenk pamerkan karya mix media. Ada buku berukuran segenggaman tangan.
Isinya tulisan yang entah masuk kategori apa. Kalau pun disebut puisi barangkali bisa saja, tapi yang jelas banyak coretan.
Di angka 44 Amenk tutup usia dan dia mewariskan beberapa hal yang bahkan bisa diteruskan bukan hanya oleh seniman. Saya menulis potongan lirik lagu Koil berjudul Ini Semua Hanyalah Fashion di bagian belakang sebuah outer.
Rupanya ada typo sehingga pada akhirnya secara sadar saya merujuk ke cara Amenk berkarya, yang justru sengaja bikin typo. Dia mungkin belum pernah mengungkapkan ini, tapi karyanya berkata bahwa kesalahan adalah seni. []