Sunday, October 17, 2010

Java Rocking Land 2010

Sebuah gelaran apresiasi karya musik kebanggaan bangsa baru saja dilaksanakan. Setelah digelar 3 hari di 10 hari pertama bulan ke-10, Java Rockin’ Land meninggalkan kesan khusus bagi pengunjungnya, termasuk bagi saya yang hadir di hari penutup.



Setelah bertolak bersama rombongan kecil sejawat dari kampus pertanian, kami bersembilan tiba saat Seringai menggeber festival musik terakbar seAsia Tenggara itu. Saya tiba di bibir panggung saat Psikedelia Diskodoom mengalun. Bada menyanyikan salah satu bahan album Serigala Militia itu, Arian13 yang tampil dengan kemeja bermotif bunga mulai bercurah pendapat. “Lagu selanjutnya adalah lagu baru, lagu tentang Tifatul Sembiring”, demikian ex-vokalis Puppen itu melakukan apersepsi. Menurutnya, Tiffsy (personal nickname Arian untuk sang menteri) terkesan pilih kasih dalam mendengar aspirasi dalam jejaring Twitter. Tidak setuju, block. FPI, rangkul. Demikian gelagat pak Menkominfo RI ia kisahkan. Tifatul Sembiring dikritik atas kebijakannya melakukan blokir terhadap semua situs porno yang dapat diakses di Indonesia. Arian tidak setuju dengan aksi itu. Menurutnya, eksotisme yes, pornografi no. Artinya ia setuju dengan pengurangan akses pornografi yang terbuka untuk anak dibawah umur minimal, tapi ia tak setuju bila media penayang kemolekan biologis itu ditutup total untuk semua kategori umur. PKS sucks. Begitu komentar yang Arian lempar atas partai yang pernah dipimpin pak menteri itu. Menurutnya, PKS ingin menjadikan Indonesia seperti di Arab. PKS mengarahkan telunjuk ke kondisi bangsa yang tak seperti mereka inginkan atas terjadinya bebagai polemik di negeri ini. Padahal menurut biduan bernama lengkap Arian Arifin ini, ihwal maraknya bencana, itu akibat posisi Indonesia yang sial. “Bahkan saat kiamat nanti, mungkin Indonesia ini yang akan hancur pertama kali”, tambahnya. Tapi sebelum kiamat mulai bergulir, Arian mengajak audiens untuk bersenang-senang dahulu di panggung itu. Arian mengumumkan bahwa judul lagu baru itu adalah Tifatul Sembiring. Tapi tunggu, setelah nama mantan presiden PKS itu didaulat menjadi judul lagu, kening Ricky sang gitaris berkerut, lalu terbit semacam ekspresi “hey lu ngomong apaan, ini ga ada di skenario”. Prolog berlanjut dengan iringan distorsi dan teriakan “Tiff…Tiffa…Tiffatul!”. Seiring mengalunnya lagu, warna muka gitaris seringai memerah, dan rona itu bertahan selama Tifatul Sembiring berkumandang.