Di
Inggris sana, ada sebuah universitas yang dipimpin oleh seorang
rockstar. Betul, Universitas John Moores Liverpool dipimpin oleh gitaris
band legendaris pelantun We Are The Champion, Queen. Brian Harold May
memimpin universitas itu menggantikan Cherie Booth Q.C., pemimpin
Universitas John Moores Liverpool sebelumnya sekaligus istri mantan PM
Inggris Tony Blair. Dr. May, demikian sang gitaris disandingkan dengan
gelar akademiknya, tentu saja berambut keriting dan panjang terurai.
Citra eksternal tokoh akademik macam demikian jarang kita temui, apalagi
di IPB. Saat ini aturan bahwa mahasiswa IPB dilarang telah diperkuat
dengan SK rektor. Pasca pengesahannya, isu tentang penolakan larangan
berambut gondrong kencang berhembus. Tentu saja mahasiswa yang nyaman
berambut panjang merasa terusik, gelombang resistensi pun deras
mengalir. Salah satu tokoh yang vokal memperjuangkan eksistensi rambut
kribonya adalah Tisond. Fresh graduate dari FEM IPB ini ternyata
menggemari figur Slash, pencabik gitar di band pujaan milyaran umat,
Guns N’ Roses. Layaknya sang gitaris pujaan, Tisond juga bermain gitar
untuk bandnya. Bagaimana kiprah musikal Tisond? Bagaimana konsep
pergerakan mahasiswa dimatanya? Bagaimana kisah pahit getir pengalaman
mempertahankan potongan rambut yang tak lazim di dunia akademik negeri?
Mari simak penuturannya.
Halo Tisond, apa kabar?
Kabar ogut selalu baik apapun itu sikatt terus!!