Tema
romantika perjuangan menegakkan bendera musik di IPB tak pernah surut
dibahas. Selain disinyalir minim kesadaran mengapresiasi saat sebuah
gelaran seni digelar, jumlah tokoh intelektual (baca: mahasiswa) yang
rela membasahi diri dengan keringat musikal pun tak banyak. Diantara
jumlah aktor yang sedikit tadi, terdapat sebuah nama, Riki Rachman alias
Ikiw. Ikiw adalah mantan mahasiswa Fakultas Peternakan angkatan 43
(2006). Menyibak isi dibalik tempurung kepalanya adalah hal yang
menarik, karena mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia melodia di mata
saya selalu punya rangkaian neuron yang tersimpul dalam formasi lain
dari yang lain. Katidakbiasaan yang saya maksud diantaranya adalah
pernyataan bahwa orang yang tak menyukai jenis musik tertentu sebenarnya
tidak mencintai musik. Melalui paket tanya-jawab berikut, Ikiw
mempertanggungjawabkan pernyataannya.
Menurut Anda seberapa penting peran musik dalam hidup ini?
Menurut gue ya itu penting banget musik. Kalo orang ga suka musik, menurut gue dia munafik.
Semua orang pasti pernah bermain musik, entah itu bernyanyi atau cuman
toktoktok [mengetuk-ngetuk meja] tanpa sadar orang akan ngelamun terus
toktoktok [mengetuk-ngetuk meja lagi]. Contohnya deh hari senin upacara,
nyanyi Indonesia Raya itu tu udah musik. Semua orang menurut gue ga
bisa lepas dari musik.