Monday, October 10, 2011

Kick Fest Bandung 2011 Hari Terakhir

Meski masih punya beberapa berita miring, negeri kita ini juga masih punya kabar baik yang membanggakan. Selain menjadi tuan rumah SEA Games bulan November nanti, Oktober ini Indonesia memiliki sebuah gelaran expo produk pembungkus badan terakbar se-Asia, Kick Fest namanya. Di tahunnya yang kelima ini, Kick Fest 2011 digelar di berbagai kota, diantaranya di ibu kota Jawa Barat, Bandung. Berlokasi di lapangan Gasibu Bandung, Clothing Expo yang juga menghadirkan penampilan berbagai kreasi seni ini digelar tiga hari berurutan sejak hari ketujuh hingga kesembilan di bulan kesepuluh tahun kesebelas di abad ke-21. Lampiran foto di bawah ini akan menuntun kamu ke arena festival garmen yang baru saja berlalu, hari terakhir Kick Fest Bandung 2011.





Sebelum rehat maghrib, panggung digeber Godless Symptoms setelah sebelumnya Glory Of Love, Billfold, dan Sonic Torment berurutan tampil lebih dulu. Godless Symptoms adalah band yang di departemen vokalnya diisi oleh eks vokalis Balcony, band legendaris Bandung yang telah lama hiatus. Kabarnya, dalam waktu dekat band hip rock pioneer Bandung itu akan melakukan reuni. 


Angkuy Bottlesmoker membawa bule temannya jalan-jalan mengunjungi Kick Fest
















Selain panggung musik, para penggiat freestyle football juga turut unjuk kebolehan



Setelah waktu jeda maghrib usai, Koil tampil ke hadapan audiens. Malam itu Donny absen memainkan gitarnya untuk Koil. Tugas mulia di pabrik distorsi diemban Ridho Aftercoma dan Ayi Sonic Torment.

 

"Gitaris saya lagi mempersiapkan pernikahannya, sama Pamela Anderson", demikian Otong memberi alasan. Saat dimintai klarifikasi soal alasan sebenarnya ketidakhadiran Donny melalui akun Twitternya, @midiahn menyatakan bahwa adiknya itu sedang mempersiapkan album baru @KOILkarat. Terlepas dari alasan mana yang benar (malah sepertinya kedua alasan absensi Donny itu tidak reliabel), semoga Donny tidak lama meninggalkan bandnya tampil "ompong".









Meski terkesan selengean dan asal bunyi, topik pembicaraan Otong dari atas panggung sangat sarat makna. Vokalis berambut gondrong itu memuntahkan pesimisme tentang pemberantasan korupsi di Indonesia. "Percuma teriak-teriak antikorupsi, budaya itu udah jadi identitas bangsa kita sejak dulu", demikian ujarnya. Otong memang dikenal realistis (kalau tidak nyaman dengan kata pesimis) dalam memandang Indonesia dan polemik yang menyertainya. Cek saja penggalan lirik Sistem Kepemilikan yang nakal itu, katanya "ini negara bodoh yang sangat kubela". Dalam film HOPE karya Andibachtiar Yusuf, Otong lebih gamblang lagi memaparkan proyeksinya terhadap masalah di Indonesia dan solusinya. Di film itu pandangan si pesimis Otong dibandingkan dengan optimisme Pandji Pragiwaksono.





Bukan Otong namanya kalau dia tidak serius sekaligus jenaka di atas panggung. Juru mikrofon Koil itu selalu sempat mengakses ponselnya dari podium vokalis. Di sela lagunya ia juga menyebut beberapa nama musisi arus utama macam Armada, Wali, ST12, hingga Ayu "Tang-Tang".









Sebagai band yang tak lupa bersyukur, Koil juga tak lupa berbagi rejeki. Satu set sepatu New Rock dihibahkan kepada seorang Killer yang memamerkan aksi bina raga dengan gaya atraktif.




Di ujung performanya, Otong juga mengingatkan penonton agar bekerja dan belajar dengan giat, serta mencari uang dengan jalan halal, karena katanya kitalah yang akan membayar hutang negara nanti.



Full Of Hate lalu mengisi panggung setelah Koil turun tahta. Kuartet punk ini tampil tanpa banyak basa-basi, (terlalu) padat karya. Performa Full Of Hate sayangnya diracuni kericuhan kecil di tengah arena dansa.




Sebelum Rosemary menutup malam pamungkas Kick Fest Bandung 2011, Vincent Vega hadir mendahului. Band ini sebenarnya tampil dengan sajian musikal yang begitu atraktif. Sayangnya, kebanyakan audiens seperti tak seselera dengan karya yang mereka sajikan. Selama Vincent Vega tampil, banyak penonton yang duduk dan beberapa meneriakkan upaya kudeta pendudukan panggung. Bahkan saat Vincent Vega hendak turun panggung, sebuah benda kecil melayang ke arah vokalis dari arah penonton. Fenomena itu begitu kontradiktif dengan paparan Otong beberapa jenak sebelumnya. "Mungkin kalau kita saling mengapresiasi karya orang lain, dunia akan lebih baik. Mungkin ya," tutup Otong sembari menyeringai. 





Di ujung interval acara, Rosemary menutup Kick Fest Bandung 2011. Buasnya aksi skatepunkers semakin menjadi saat mereka tampil. Bahkan pagar pembatas di hadapan panggung kerap condong ke arah penampil. Saat Rosemary mengabsen kehadiran fansnya dari berbagai belahan arah mata angin Bandung, saat itulah mereka membuktikan diri bahwa Rosemary memang pantas menutup gelaran kebanggan Kota Kembang malam itu.






Rosemary menghadirkan vokalis Audio Venus sebagai biduan tamu









Teks dan foto oleh Rheza Ardiansyah

No comments:

Post a Comment