Thursday, December 3, 2015

Permainan Simbol Si Pangeran Kecil


adalah sebuah dunia yang serba mekanis. semua terstruktur, teratur. dari jadwal kegiatan, hingga jawaban pertanyaan. itulah dunia yang ditempati seorang anak perempuan di kota itu. ia hidup bersama seorang ibu yang juga disiplin bekerja. ayahnya, entah dimana. tapi dia juga bekerja. sangat jarang pulang. bahkan selama liburan musim panas yang dua minggu itu. bahkan ketika anaknya berulang tahun, hanya hiasan meja yang mewakili ucapan sang ayah. si gadis kecil pun dihadapkan ke kehidupan mekanis tadi, terutama jadwal kegiatan yang super ketat. lalu mendaratlah sebuah pesawat kertas di atas meja belajar. sumbernya ternyata rumah sebelah yang dihuni seorang kakek tua. meski awalnya tak acuh, si gadis cilik tertarik berkenalan dan berbincang lebih jauh setelah membaca kisah di pesawat kertas tadi. petualangan pun dimulai. sang kakek yang seorang mantan penerbang mengaku pernah bertemu pangeran kecil dari sebuah asteroid. pangeran kecil itu menemaninya ketika terdampar di sebuah padang gurun. hingga kemudian mereka berpisah, si kakek masih terkenang dengan pertemuan mereka dan ingin kembali berjumpa dengan si pangeran kecil.

the little prince sejatinya berasal dari novel grafis buatan Antoine de Saint-Exupery. ilustrasi dengan goresannya yang khas tidak hilang di dalam versi film. bahkan sedemikian hidup melalui teknik stop motion. bercampur dengan visual animasi yang jernih, keduanya jadi perpaduan cantik di layar lebar. pun demikian dengan departemen audio. saya jadi teringat film mary and max. film bertiti mangsa 2009 itu membuat saya ingin mendengar lagi dan lagi sebuah komposisi yang kemudian saya tahu bertitel Perpetuum Mobile, For Orchestra. musik latar dalam the little prince juga demikian, meski tidak seadiktif musik mary and max. kemudian dari segi penceritaan, film ini pun setengah abstrak. sureal lah. maksudnya ada satu logika yang terbangun kemudian ambruk ketika irasionalitas mengemuka. semoga paparan berikut ini tidak termasuk golongan pembocoran kisah: bagaimana bisa seorang musafir di gurun berjumpa dengan pangeran alien lalu berpisah lagi setelah pesawatnya bisa diperbaiki? halusinasi pilot sehingga bertemu pangeran kecil dapat dipahami. lalu memperbaiki pesawat dalam kondisi demikian rasanya terlalu dipaksakan untuk dimafhumi. berarti memang pertemuan keduanya dalam realitas yang sama. artinya si pengeran dari asteroid itu benar-benar ada. tapi mana mungkin ada pangeran dari semacam asteroida? sebuah dialog kemudian menjawabnya. pertanyaan serupa dilontarkan sang gadis ke si kakek. si kakek kemudian memaparkan tentang bagaimana kedewasaan melupakan sensasi masa kecil, dan di situlah kuncinya. saya rasa jawaban sederhananya adalah: imajinasi.

imajinasi memang pisau utama yang harus penonton siapkan untuk menyantap helai demi helai kisah di film besutan Mark Osborne itu. perjalanan si pangeran kecil adalah metafora. pertemuannya dengan sejumlah sosok adalah perumpamaan. tentang siapa yang disindir di dalamnya, jelas terpampang: kehidupan perkotaan yang sibuk, robotik dan ekonomis. the little prince menampar kita agar sadar bahwa terlalu rapi adalah mati. dan ketertutupan terhadap perubahan dan fleksibilitas justru menjerumuskan manusia ke dalam siklus kematian itu. siklus yang menjadikan pekerja di kota sekrup-sekrup yang menyangga perputaran angka. yang diuntungkan hanya pebisnis tamak. bintang-bintang sebagai representasi cara untuk mencapai mawar pun dikurung. ah, bagian terakhir tadi sudah terlalu teknis. percuma juga kalau saya jabarkan kalau kamu belum menontonnya. hehe. festival sinema perancis tiba, dan film ini kembali diputar. mendiskusikan mawar mewakili apa, bintang merujuk apa, dan buah boaboab itu metafora yang artinya apa, sepertinya akan menyenangkan. agar bisa demikian, kamu harus nonton dulu, baru kita benar-benar becermin dari sang pangeran kecil. []

No comments:

Post a Comment