Thursday, July 5, 2012

Arisan 2


Arisan 2 sudah terbit dalam wujud DVD. Film ini muncul di layar lebar pada 1 Desember 2011. Arisan 2 merupakan lanjutan dari Arisan yang dibuat tahun 2003, 8 tahun sebelumnya. Di bagian dibalik layar DVD itu, Nia Dinata sang sutradara mengaku bahwa awalnya, judul film ini adalah Arisan: The Reunion, karena memang ceritanya para tokoh yang bersahabat itu bersatu lagi setelah 8 tahun berpisah. Pesan utama filmnya tentang bagaimana kita menikmati hidup dan mensyukuri yang kita dapat. Saya suka dialog antara Memey dan Tom tentang berdoa. Memey bertanya tentang bagaimana Tom berdoa. Tom yang diperankan Edward Gunawan mengaku bahwa ia berdoa tidak selalu dengan meminta. Katanya ketika meditasi ia dilarang meminta. Saya jadi teringat ke sebuah episode sinetron Lorong Waktu, itu loh sinetron bermutu yang muncul di ramadhan akhir 90an sampe pertengahan 2000an. Di episode itu, Pak Haji dan Zidan terdampar di sebuah mesjid yang jemaahnya hanya melantunkan pujian, hanya berdzikir. Katanya karena Allah pasti tahu apa keinginan kita, kita cuma perlu mengagungkannya.




Dalam Arisan 2 ini, isu soal Lesbian, Gay, Biseksual, Transeksual (LGBT) sepertinya tidak terlalu mengejutkan. Berbeda dengan Arisan yang muncul di 2003 yang katanya orang yang nonton kaget liat isu yang diangkat. Saya ga tau pasti sih soal ini. Saya nonton Arisan bukan di tahun 2003. Hehe. Tapi, saya yakin penonton suka sama beberapa dialog unik kayak pas tokoh yang diperankan Aida Nurmala kritik para kaum sosialita biar lebih bersifat sosial, ga cuma foto dan masuk majalah, katanya. Okta yang bilang kalo generasi sekarang ga eksis kalo ga ngetweet juga kesannya gimana gitu, iya banget. Saya sih kalo disuruh nanggapin fenomena ini, bakal ngutip pernyataan Pak menteri BUMN Dahlan Iskan, tiap zaman punya generasinya sendiri dan tiap generasi ada pada zamannya tersendiri.


Oke sekarang kita ngomongin ganjelan yang ada di film ini. Liat dua screen shot di bawah ini deh. Posisi kameranya itu ga sinkron. 

 Di adegan diatas, posisi kamera ada di pinggang kan
Nah kok pas diubah anglenya, harusnya posisi tengah yang muncul di kamera tu bagian dada. Ya kan?

Film ini didukung sama akting yang menurut saya udah bagus. Rio Dewanto bisa juga akting jadi gay, dan bagus. Adinia Wirasti juga logat asli daerahnya kena. Adinia ini jadi Molly di film itu, tokoh yang bilang kalau kena kanker itu berkah, karena si penderita kanker tahu berapa lama lagi waktunya di dunia.

Saya kira film itu juga bakal menampilkan salah satu rahasia dibalik meroketnya sebuah merek di kalangan sosialita. Jadi, saya pernah dengar bahwa sebenarnya, ada beberapa keluarga imitasi yang menampilkan diri seolah orang kaya, dan menenteng beberapa produk busana dengan merk tertentu. Nyatanya, keluarga itu fiktif, tapi misi promosi merknya nyata. Ga tau ya bener apa enggaknya, saya juga baru denger dari katanya. Hehe. Kesimpulannya, nonton Arisan 2 via DVD asik juga. Selain behind the scene, deleted scene berupa adegan siang Memey di perayaan waisak di borobudur dan adegan setelah sakti push up di kamarnya, ada juga video musik Rio Dewanto. Rio memang awalnya musisi di New Zealand. Saya tau itu dari sebuah episode di talkshow Just Alvin. Jadi, kalau kamu melewatkan sebuah film untuk ditonton di bioskop, tonton aja di DVD, masalah ga nonton di layar gede sama suara menggelegar, dibayar sama banyak fitur tambahan di DVD.

No comments:

Post a Comment