Friday, June 16, 2017
Pertahanan Terakhir Qatar: Sepakbola
Timur tengah semakin bergejolak. Qatar diembargo sejumlah negara tetangganya karena emir negara pulau di teluk Persia itu terang-terangan menyatakan keberpihakan kepada Iran dan sekutunya. Meski dibantah pihak Qatar, bagi geng Arab Saudi dan kawan-kawannya, momen ini jadi pemicu ketegangan yang sebenarnya muncul sejak tahun 2011, ketika negara-negara timur tengah melakukan revolusi pemerintahan melalui rangkaian kejadian Arab Spring. Qatar berbeda pendapat tentang pihak mana yang lazimnya didukung mayoritas negara timur tengah. Antara pemberontak atau petahana. Hingga kini, blokade akses terhadap Qatar masih diberlakukan, dan beberapa negara membantu memasok kebutuhan hidup warga negara Qatar. Tapi tahukah anda, bahwa penyelamat lain Qatar ketika krisis ini terjadi adalah sepak bola. Piala dunia 2022. Baru-baru ini saya membaca buku “Brazillian Football and Their Enemies: dan cerita-cerita lainnya seputar sepakbola Indonesia dan liga-liga dunia”. Judulnya memang panjang, mungkin agar kontennya juga tergambarkan. Meski sebenarnya berjudul utama tentang sepak bola Brazil, sebenarnya bahasan tentang sepak bola negeri samba hanya seperempatnya. Pemilihan judul Brazil lebih karena buku ini terbit tahun 2014, ketika piala dunia dihelat di sana. Brazillian Football… memuat kompilasi tulisan dari para penulis yang tergabung dalam Pandit Football Indonesia. Artikel mereka sebenarnya sudah dimuat di berbagai laman situs internet. Buku ini menjadi raga bagi opini-opini itu. Selain kisah seputar piala dunia di Brazil, ada tiga bagian lain dalam buku ini: obrolan seru sepakbola, uang dan sepakbola, dan all about world cup. Di judul terakhir itulah kisah tentang Qatar ditulis. Judulnya: Terpilihnya Qatar Jadi Politisasi Terbesar dalam Sejarah Sepakbola. Ditulis Aqwam F. Hanifan, titel ini berisi awal mula terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 hingga analisa bahwa keterpilihan itu sebenarnya (selain bermotif ekonomi) juga cara Qatar menghimpun soft power dari dunia untuk bertahan ketika krisis di kawasan itu terjadi, seperti hari ini. Intinya, ketika Qatar diganggu tetangga-tetangganya, negeri kaya minyak bumi ini tidak akan terlalu khawatir, karena seperti yang tertulis di halaman 165, “dunia akan berkata: jangan coba-coba ganggu (proyek kami di) Piala Dunia! Di Balik Sepakbola Sebagai olah raga paling populer di seluruh dunia, sepakbola kaya kisah dan makna. Buku ini menelanjanginya bulat-bulat. Ada drama perjuangan manusia sepakbola yang garis klimaksnya menanjak, (Dongeng dari Modena) ada pula yang antiklimaks (Hanya Ada Satu Heleno de Freitas). Ada tentang wajah politik di dalam sepakbola yang dicitrakan apolitis, ada juga terkait nilai ekonomi dari balik lapangan hijau. Buku ini membantu pecinta sepakbola mengenal lebih dalam permainan yang mereka sukai hingga bagian dalamnya. []
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment