Mumpung masih Januari, belum telat buat berbagi tentang buku bacaan saya di tahun 2017. Langsung aja, berikut ini tautan menuju ulasannya (klik judulnya. Kalau nggak bisa, berarti saya cuma ngulas singkat di Instagram. Hehe):
Sebenarnya, selain enam judul di atas, ada bacaan lain yang saya lahap juga. Misalnya buku puisi Melihat Api Bekerja, komik Cerebral Vortex, buku motivasional 131 Cahaya dari Timur, komik Kiri Kanan Jakarta. Tahun ini saya juga beli buku puisi Kota Asing buatan Ardi Kresna Crenata, tapi belum tamat. Hehe. Tahun ini saya mau tamatin buku-buku terbeli yang belum sempat disimak. selain juga baca ulang buku seru lain, misalnya Heavier Than Heaven. Penjelajahan saya tentang dunia peraksaraan nampaknya akan semakin seru, karena di antara yang belum terbaca itu ada buku-bukunya Pak Trias Kuncahyono (wartawan Kompas yang rubrik Kredensial-nya saya baca tiap hari minggu), ada juga buku Timor Timur The Untold Story (makin pengen dikhatamkan setelah nonton film dokumenter Cold Blood), dan buku diskonan lain yang saat ini cuma berjejer di lemari. Haha. Saya ingat seorang kawan dekat (saya gak yakin dia suka kalo namanya disebut di sini) bercerita. Katanya dia bersyukur selamat dari kutukan Club 27. Saya bilang "iya dong, jangan gabung kelompok itu. Hidup ini terlalu indah. Masih banyak lagu bagus yang belum dirilis, film yang belum ditonton dan buku yang belum dibaca". Kamu setuju? []
No comments:
Post a Comment