Saturday, April 24, 2021

Jobs, Apple, Kematian

Saya baca bab awal dan akhir buku biografi Steve Jobs setebal 600an halaman. Penulisnya Walter Isaacson, yang juga nulis biografi Einstein sampai Leonardo da Vinci.


Di judul pertama buku tentang pendiri Apple ini, Walter cerita tentang permintaan Steve untuk dibuatkan buku biografi tentang dirinya. Dan dia menolak.


Itu tahun 2004. Tahun 2009, istri Steve membocorkan bahwa suaminya punya kanker. Itu sinyal bahwa “sekaranglah saatnya” untuk membuat biografi sang tokoh revolusioner. Dua tahun kemudian, buku ini dirilis.


Penulisnya bilang bahwa Jobs membebaskan dia menulis sesuai apa yang ingin dia tulis, tanpa intervensi sang subjek. Artinya dia bebas menulis dengan (menurut istilah yang dipakai penulis) se-“adil dan transparan” mungkin. Meski begitu, Walter tetap tawadu dengan bilang bahwa dirinya bisa saja terjebak “efek rashomon”—kecenderungan perbedaan kisah karena perbedaan ingatan tiap narasumber.


Bab Pendahuluan berakhir dengan kalimat pancingan yang mengarahkan pembaca mengikuti kisah hidup Steve Jobs secara kronologis. Dimulai dari kisah kedua orang tuanya.


Bab berjudul Warisan, menutup buku. Ada ulasan bahwa konsep Zen sangat berpengaruh terhadap temuan-temuan yang dicetuskan Jobs—sehingga ia berpersona kharismatik dan inspiratif. Meski begitu Zen juga tak mampu membuatnya menahan diri, hingga juga dikenang sebagai (menurut istilah penulis) si bedebah.


Di tengah atmosfer diskursus publik yang tertuju ke “silicon valley”, sepertinya buku ini jadi relevan lagi. Meski sekali lagi, ini biografi salah satu tokoh di balik silicon valley, bukan bahas silicon valley itu sendiri.


Biografi Steve Jobs ditutup dengan perbincangan Walter dan Steve tentang filosofi kematian. Jobs ternyata menerapkan kepercayaannya soal itu dalam desain peranti Apple.


Jika kontemplasi tentang kematian mengakhiri buku tebal ini, maka kematian Steve pulalah yang mengawali penerbitan buku bersampul Jobs menyentuh dagu ini. Ia wafat tanggal 5 Oktober 2011, sementara buku biografinya dirilis 24 Oktober 2011 pula. []

No comments:

Post a Comment