Sunday, October 11, 2015

Cara Hidup di Mars ala The Martian

Apa judul film yang menyatukan keseruan di tiga film—Gravity, Interstellar dan Prometheus—sekaligus? Jawabannya: The Martian. Film ini berkisah tentang seorang astronot yang tertinggal di planet mars dan dikira meninggal. Di sana ia berusaha untuk terus hidup selama berbulan-bulan. Saya membandingkannya dengan tiga film di atas karena memang ada sejumlah kemiripan, selain karena ketiganya berkisah tentang perjalanan ke luar angkasa. Jatuh bangun perjuangan tokoh utama menyelamatkan diri, tentu sebangun dengan yang terjadi di Gravity. Bedanya, film ini tidak hanya mengandalkan acting Matt Damon sepanjang film, tapi ada juga tokoh lain. Pengemasan The Martian juga berbalut humor yang segar.


Saya teringat ke Interstellar karena actor di The Martian mirip juga dengan film garapan Chris Nolan itu: ada Matt Damon, ada Jessica Chastain. Matt Damon juga dikisahkan terdampar di sebuah planet. Bedanya, dia nggak se-psycho Damon di Interstellar.

Lalu Prometheus. Jadi di planet mars ada aliennya? Meskipun sama-sama fiksi sains, The Martian berusaha untuk tetap rasional (bukan berarti realita di film Prometheus tidak mungkin nyata juga). Kedua film itu sama-sama disutradarai Ridley Scott, sineas yang juga membidani di antaranya film Alien (1979), Life In a Day (2012), dll. Ciri khas sutradara sepuh berusia 70an tahun ini juga terasa. Ketika tokoh Mark yang diperankan Damon mengoperasi diri sendiri setelah tertusuk di perut, saya terasosiasi dengan kejadian kala tokoh yang diperankan Noomi Rapace di film Prometheus mengoperasi diri sendiri untuk mengeluarkan benih alien dari dalam rahimnya. Kesan saya: menjijikan. Haha. Karena memang diekspos sekali. Tapi ya nggak sampai vulgar banget sih.


Sebagai sebuah film yang dipisahkan dari perbandingan apapun, The Martian adalah sebuah tontonan menarik. Meski sejumlah ilmu pengetahuan dilibatkan—dari metode pembuatan air di luar angkasa, hingga hukum kepemilikan sebuah planet—penonton tetap mudah memahami. Liukan kisahnya pun nggak monoton. Tapi saya sempat ragu sih dengan pergerakan astronot di sana. Apa memang besaran gravitasi di mars sana memang terlihat serupa bumi? Ternyata di mars, nilai gravitasinya lebih kecil 38% gravitasi bumi. Jadi ya wajar-wajar saja para pengelana antariksa di sana menjelajahi si planet merah dengan melangkah normal, tidak melompat-lompat seperti di bulan yang nilai gravitasinya lebih rendah 83,3% dibanding tempat tinggal kita di bumi. Jadi kesimpulannya, kalau kamu belum bosan dengan kisah penyelamatan diri sendiri di tengah kondisi ekstrim—ada film Everest juga yang masih tayang di sejumlah layar—maka The Martian bisa jadi pilihan menarik. Selamat menonton!



No comments:

Post a Comment