Sunday, May 27, 2012

Tentang Takdir di MIB 3


Setelah libur lama (10 tahun), serial ketiga Men In Black (MIB) akhirnya sudah bisa kita saksikan. Di sekuelnya yang ketiga ini, MIB mengisahkan petualangan Agent J yang harus kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Agent K yang diburu oleh mantan buruannya sendiri, Boris The Animal. Boris adalah alien yang telah dijebloskan Agent K di tahun 1969 ke penjara Lunar Max, karena berusaha untuk mencuri sesuatu dari alien lain bernama Griffin. Griffin ini adalah makhluk lima dimensi. Ia bisa melihat berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.





Kemampuan Griffin membuat visualisasi tentang masa depan ini adalah bagian yang paling menarik perhatian saya. Pertama, ia mengingatkan saya ke teori Parallel Universe. Teori itu menyatakan bahwa sebenarnya di alam semesta kita yang belum terjamah seluruhnya ini, ada banyak duplikat dari bumi dan diri kita, dalam berbagai versi kemungkinan. Di salah satu bagian alam raya, mungkin saja ada jagat yang ditinggali Will Smith sebagai pengajar di pedalaman Indonesia misalnya. Kedua, Griffin mengingatkan saya ke tulisan ini. Dalam paparan tersebut, peulis mengkritik kandungan lirik lagu Tragedi yang baru-baru ini dipopulerkan band garda depan Seringai sebagai single pertama untuk album teranyarnya, Taring. Dalam lagu itu, Seringai mencatut jargon post hoc ergo propter hoc, yang artinya suatu kejadian yang kebetulan mendahului, belum tentu menjadi sebab bagi kejadian lain.



Penjelasan di tulisan itu, yang dikombinasikan dengan visualisasi di MIB yang memang fiktif itu, membuat saya berpikir bahwa mungkin saja fenomena "kucing hitam menghalangimu, kau pikir akan tertimpa musibah" (dikutip dari lirik Tragedi) bisa terjadi, tentu akan bergantung pada banyak faktor, baik yang langsung mempengaruhi, hingga yang paling sangat tidak langsung. Di akhir film, Griffin menegaskan hal itu. Ketika Agent K lupa membayar, Griffin punya opsi kemungkinan bahwa sebuah meteor akan menabrak bumi. Agent K lupa membayar kuenya, tentu tak berhubungan langsung dengan tabrakan meteor, tapi setidaknya itulah yang terjadi ketika si meteor dalam perjalanan. Akhirnya K kembali dan membayar kuenya, meteor pun gagal menghantam bumi karena terhalang satelit. Jelas penyebab langsungnya bukan karena K membayar, sehingga meteor tak jadi menghantam bumi, tapi karena memang bumi beruntung memiliki satelit yang menghalangi jalur hantam. Meski begitu, potongan adegan itu mengingatkan saya tentang salah satu paradoks mesin waktu tentang takdir. Salah satu teori menyatakan bahwa sekuat apapun kita membunuh ayah kita di masa lalu, tetap di masa kini sang ayah akan tetap ada, karena kita berada di parallel universe tadi, ada banyak versi ayah, sementara takdir di dunia parallel kita telah digariskan. Ya, Griffin mungkin bisa menjabarkan berbagai jalur kemungkinan kejadian, tapi perisitiwa yang sebenarnya akan terjadi, hanya ditentukan oleh guliran waktu, yang terbungkus dalam sebuah paket kejadian bernama takdir.

Selain kaitan dengan teori diatas, berbagai hal yang menarik untuk ditonton dari MIB diantaranya adalah penemuan identitas J yang sebenarnya dan bagaimana hubungannya dengan K di masa lalu. Film ini juga menghadirkan beberapa "manipulasi fakta" yang menggelikan. Andy Warhol, si nabi budaya pop itu, ternyata salah satu Agen MIB, dia Agent W. Warhol bahkan mengaku bahwa video legendaris ini tercipta secara tidak sengaja karena ia bosan. Di film itu, Lady Gaga sering muncul di layar kantor pusat MIB. Oh, berarti penyanyi bernama asli Stephanie Germanotta itu sebenarnya alien, hingga perlu diawasi. Di layar itu juga nampak pebasket Yao Ming, juga pesepak bola David Beckham. Meski menurut saya MIB 3 alurnya lebih sederhana dan lebih banyak fokus di kedua Agen tokoh utama dibanding dua film pendahulunya, film ini tetap layak tonton, terlebih bagi kamu yang suka dengan isu ekstraterestrial, apalagi kamu yang sudah jadi apresiator MIB sejak awal, this movie is a must. Saya yang bukan siapa-siapa di dunia film, mengganjar nilai 3,5 dari 5 sebagai poin maksimal.

No comments:

Post a Comment