Ketika pop-punk berjaya sebagai genre musik dominan di tahun 90an, saya belum punya cukup modal buat kenalan sama Weezer. Selain nama besar lain semacam Blink-182 dan Green Day, Weezer memang juga dikenal dengan musik catchy yang sejenis kedua band tadi.
Bertahun-tahun berlalu, saya kehilangan alasan buat mencari mereka lagi. Sampai datanglah 2021, ketika kuartet asal California ini merilis album baru.
Judul albumnya Van Weezer, sebuah tanda penghormatan bagi kelompok musik Van Halen. Gitaris band legendaris itu, Eddie Van Halen, belum lama ini berpulang setelah didera sakit.
Selain penggunaan kata "van" dalam album, jejak audio ala Van Halen juga terdengar di track Blue Dream dan I Need Some of That. Maksudku, penggunaan suara 1-2 dalam melodi gitar, meskipun sidik jari Weezer tetap terasa.
Van Weezer punya 10 track yang bernuansa simpel, mudah dinyanyikan dan "lembut". Mungkin bagi beberapa pendengar lama, kesan itu kurang tepat.
Nyatanya, itu muncul sebagai buah perkenalan pertama saya sama Weezer dalam format album. Sebelum ini, satu-dua lagu hits mereka saya pernah denger.
Karena memang udah klop sama musik semacam ini, di masa depan saya bakal mengantisipasi lagi rilisan baru Weezer. Jika dengan usia setua ini saja mereka bisa semenyenangkan ini, bisa jadi besok-besok mereka tetap akan semuda dulu kayak sekarang. []