Friday, May 8, 2020

Bulan

Apa yang terlintas di benakmu ketika melihat bulan purnama semalam? Saya, ingat ke adegan di film Ad Astra. Ceritanya tentang seorang astronot yang mampu mengendalikan denyut jantungnya di rentang “kalem”. Jadi dia nggak mudah panik, bahkan ketika jatuh dari sebuah tiang mahatinggi di awal film. Astronot ini diperankan oleh aktor peraih oscar Brad Pitt.

Pitt memainkan sosok Roy McBride. Ayah Roy, astronot juga. Dia meninggalkan anak dan istrinya untuk menjalani sebuah misi pencarian makhluk luar angkasa. Ayah Roy pergi ke orbit planet terluar tata surya: Neptunus—ingat, bukan pluto.

Sayangnya, selama belasan tahun McBride senior memutus hubungan dengan pusat kendali di planet bumi. Dia bahkan membunuh rekan sepesawatnya karena beda pendapat. Ayah Roy ingin terus pergi sampai luar tata surya. Bertemu alien—kalau ada.

Insiden di awal film yang membuat Roy kecelakaan, ternyata membawa sinyal informasi bahwa astronot legendaris McBride masih ada di luar sana. Dan karena Roy kemungkinan besar bisa membujuknya untuk pulang, maka misi bergulir.

Dalam perjalanan antariksa itu, Roy mampir di bulan. Di masa depan dalam setting film itu, dikisahkan bahwa ada stasiun persinggahan perjalanan antarplanet. Bukan cuma itu. Di sana juga ada pertempuran.

Ketika memasuki area bagian gelap bulan, kendaraan yang ditumpangi Roy diserang pembajak. Mereka perompak yang berusaha mengeruk mineral bulan untuk dimonetisasi. Potongan kisah inilah yang saya bayangkan ketika bulan tampak terang semalam.

Barangkali di masa yang tidak terlalu jauh setelah hari ini, akan ada ornamen tambahan di tekstur terang permukaan bulan. Detil itu jadi monumen kecerdasan spesies kita. Sekaligus cerminan sifat tamak seperti yang kita lihat dalam hutan yang rusak dan koral yang memutih. Apakah fiksi itu bisa jadi nyata? Aksi kita hari inilah yang menentukan. []

No comments:

Post a Comment