Wednesday, May 27, 2020

Kesuburan


Saya nonton ulang film besutan sutradara Joko Anwar: Modus Anomali. Waktu pertama kali tayang tahun 2011, saya nonton di bioskop. Rasanya menegangkan. Film itu memang minim dialog dan banyak menampilkan momen diam—suasana yang dalam film Hayao Miyazaki bernama Ma: “kekosongan”.

Sejak awal film kita diajak bertanya tentang siapa dan kenapa si tokoh utama diteror. Lantas di pertiga akhir film, perlahan penonton dibuat paham tentang semua pertanyaan di awal. Brilian—dan “sakit”.

Hal menarik lain dari film ini, tentu saja tentang keterkaitannya dengan film lain. Joko anwar dikenal punya cinematic universe-nya sendiri. Dan semuanya dikenal punya pesan eksistensial soal kelahiran. Coba lihat. Di semua filmnya, ada cerita tentang kehamilan—entah itu digambarkan dengan hampir melahirkan di dalam taksi, sampai lewat cerita tentang kesuburan melalui aliran sesat.

Tokoh utama dalam film Modus Anomali—yang cuma dikasih keterangan “man” di bagian credit title—muncul lagi di akhir film Pintu Terlarang. Film rilisan 2009 itu sendiri diadaptasi dari novel yang ditulis Sekar Ayu Asmara dengan judul yang sama.

Doa Ibu

Saya belum baca Pintu Terlarang, tapi sudah baca novel Sekar Ayu Asmara yang lain: Doa Ibu. Novel terbitan tahun 2009 ini bercerita tentang dua kisah.

Pertama, tentang pelukis bernama Ijen yang mengalami sejumlah kejadian ganjil. Seorang pengantin wanita yang juga sahabatnya, menghilang ketika dia ada di pelaminan. Sahabat Ijen yang lain pun mengalami nasib yang sama.

Kisah kedua, tentang seorang ibu bernama Madrim. Suaminya baru meninggal, dan setelahnya dia baru mengetahui bahwa sang suami punya istri kedua. Ternyata, sebuah rahasia juga dipendam Madrim. Tanpa diduga, rahasia itu berkaitan dengan eksistensi Ijen. Mereka berdua lalu bertemu dalam sebuah momen yang sureal.

Novel ini enak dibaca karena kalimat terakhir di tiap bab langsung tersambung dengan kejadian di awal bab berikutnya. Sehingga sekuensial, padahal itu dua cerita berbeda. Sekar Ayu Asmara dan Joko Anwar mempertanyakan makna kelahiran dan kehadiran anak melalui karya mereka. []

No comments:

Post a Comment