Beberapa waktu lalu, ada diskon di Gramedia online. Biasanya,
jenis buku yang didiskon bukan tipikal buku yang saya butuhkan. Kebetulan, kali
ini ada dua yang pas. Salah satunya, Oh My Goodness! Buku Pintar Seorang Creative
Jungkie (selanjutnya ditulis OMG) yang ditulis Yoris Sebastian. Menurutku, buku
Yoris terasa praktis. Sampai sekarang, saya masih aplikasikan tips dari buku
101 Creative Notes. Salah satunya: pasang jam tangan gantian kiri-kanan. Nah,
dengan ekspektasi serupa, saya beli Creative Jungkie dengan diskon 70 persen. Lumayan.
OMG ini sebenarnya rilisan tahun 2010. Meskipun yang saya
beli ini versi updated version yang
dirilis tahun 2016, penggunaan contoh di dalamnya nggak diupdate. Masih ada
istilah blackberry yang bikin bahasan
di dalam buku ini terasa so last decade. Padahal
bahasannya tetap relevan.
Ada 9 bab yang dibagi dalam tiga bagian. Masing-masing bab
berisi contoh kasus yang beberapa di antaranya dilengkapi halaman interaktif. Dalam
judul “Creativity is a Habit, not Genetic”, ada kuis yang melatih pembaca “untuk
mengukur sejauh mana kemampuan imajinasi Anda”. Sumbernya dari buku Madelyn
Burley-Allen berjudul Memory Skills in Business.
Di awal, saya kira buku ini juga akan berkaitan dengan
orang-orang yang digambar di cover buku. Memang, profil mereka disebut di
lembar ketiga dan keempat pertama buku tanpa nomor halaman ini. Ternyata, dalam
bahasan utama buku, contoh kreativitas nama-nama semacam Blake Mycoskie sampai
Ben Drury ini disebut sekilas. Meski banyak nama lain juga yang dibahas, Yoris terasa
lebih banyak menyebut subjek “saya”—dan gak masalah juga sebenarnya.
Sebelum ini, saya juga baca buku Yoris lain berjudul
Generasi Langgas. Dalam buku yang dirilis di tahun yang sama dengan tahun edar
buku OMG itu, Yoris banyak menggunakan kisah narasumber sebagai bahan
analisanya terkait karakter generasi pemuda Indonesia yang populer disebut millenials.
Garis merah buku-buku Yoris tetap sama: mengajak pembaca menjadi kreatif. []
No comments:
Post a Comment